Selamat Datang

Welcome Selamat Datang Wilujeng Sumping Ahlan wa Sahlan

Kamis, 16 Juli 2015

Maasyaa Allah, bagian syaraf ini hanya dialiri darah secara optimal jika kita bersujud.

Allahu akbar, sungguh menakjubkan tanda kebesaran-Nya pada tubuh kita yang satu ini. Bahkan, penemuan bagian syaraf yang hanya dimasuki darah secara optimal saat shalat ini menghantarkan pakar neuroscience Prof. Dr. Fidelma O’Leary dari St. Edwards University di Amerika Serikat menuju Islam.
Hal tersebut terjadi pasca ia meneliti hubungan antara shalat dengan kesehatan. Tanpa diduga, beberapa keajaiban ditemukannya dalam penelitian itu. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal pikiran. Demikian Arrahmah adaptasi dari K76 pada Rabu (15/7/2015).
Ia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah memeluk Islam, ia amat yakin akan pengobatan Islami (thibbun Nabawi) dan telah memotivasinya untuk mendirikan sebuah klinik yang bertemakan ‘Pengobatan melalui Al-Quran. Lewat kajian pengobatan melalui Al-Quran, obat-obatannya berdasarkan apa yang terdapat di dalam Al-Quran. Di antara kaidah-kaidah thibbun Nabawi yang digunakan termasuk berpuasa, madu lebah, habbatus sauda (black seed) dan sebagainya.
Ketika ditanya bagaimana ia tertarik untuk memeluk Islam, ia mengatakan bahwa semasa beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki oleh darah secara optimal. Padahal, setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Pasca penelitian itu, beliau mendapati darah tidak memasuki urat saraf di dalam otak manusia secara optimal, melainkan pada saat seseorang itu sedang sujud semasa mengerjakan shalat. Hal inilah yang menjadikannya mantap memeluk Islam.
Sujudlah maka otakmu akan menjadi sehat (Foto: Google)
Sujudlah maka otakmu akan menjadi sehat (Foto: K76)
Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk beberapa waktu yang tertentu saja. Ini bermaksud bahwa darah hanya akan memasuki urat tersebut secara optimal mengikuti kadar shalat waktu yang diwajibkan oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah. Allah membuka tabir keajaiban sujud pada gerakan shalat sehingga menyakinkan para pemeluk-Nya untuk melakukan hal-hal yang di serukan-Nya demi kebaikan umat-Nya.
Jika seseorang tidak menunaikan shalat, otaknya tidak akan dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karenanya, kejadian pada otak manusia ini sebenarnya adalah bukti untuk menganuti agama Islam ‘sepenuhnya’. Hal itu karena sifat fitrah penciptaannya memang telah “by design” dikaitkan oleh Allah dengan ritual ibadah pada agama-Nya yang indah ini.
Dengan demikian, tidak mengherankan jika semakin banyak orang memeluk Islam, karena begitu banyak keajaiban dan kebenaran agama Islam. Maka sebagai pemeluknya kita harus bangga dan sebagai umatnya harusnya kita menyadari bahwa semua seruan yang menjadi kewajiban kita adalah kebutuhan kita. Sebagai contoh, kali ini Allah menyerukan hamba-Nya untuk shalat karena manusia membutuhkan shalat itu demi kebutuhan biologisnya sendiri. Sungguh, sebagai hamba-Nya yang taat kita tak perlu ragu akan kuasa-Nya dan menghambakan diri kita sepeuh hati karena Allah Al-Khaliq (Maha Pencipta).
Demikianlah keajaiban dalam shalat. Semoga kabar langit yang ilmiah ini semakin menambah keimanan kita dan menambah ketaatan kita kepada Allah Rabbul ‘aalamiin, Tuhan semesta alam. Allahu akbar! (adibahasan/arrahmah.com)

Sujud mengoptimalkan Perfusi Neuron

Alhamdulillah, artikel mengenai syaraf otak yang hanya dapat dialiri darah melalui sujud mendapatkan respon positif dari para ahli medis. Menanggapi hasil penelitian pakar neuroscience Prof. Dr. Fidelma O’Leary dari St. Edwards University di Amerika Serikat, konsulen syaraf RSCM dr. Pukovisa Sp.S. memberikan pendapat yang berbeda.
Menurut dr. Pukovisa, bagian syaraf di otak itu “mungkin bukan tidak dialiri, tetapi pada saat sujud itu neuron mencapai perfusi optimalnya. Bisa dinilai dengan brain ct perfusion dan sebagainya.” Demikian ungkapnya kepada Arrahmah, Rabu (15/7/2015).
Di lain pihak, dr. Faishal menambahkan bahwa, “Adapun sujud itu meningkatkan aliran darah ke otak itu benar. Bila suatu bagian otak tidak dapat aliran darah, maka sel-sel otak di bagian tersebut pasti mati segera.”
Alhamdulillah, dengan demikian posisi sujud yang lebih rendah daripada jantung betul-betul mengotimalkan fungsi syaraf di otak manusia, seiring lebih banyaknya oksigen masuk ke dalam otak.
Untuk lebih lanjut, para pemerhati neurosience dan pembaca yang tertarik dengan tema ini dapat menelusuri keterkaitan postur sujud dengan keadaan microgravity dalam hasil penelitian Zamzuri Idris yang berjudul “Searching for the Origin through Central Nervous System: A Review and Thought which Related to Microgravity, Evolution, Big Bang Theory and Universes, Soul and Brainwaves, Greater Limbic System and Seat of the Soul” pada link berikut.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4418107/
- See more at: http://www.arrahmah.com/news

Maasyaa Allah, link-link ini bisa bawa Anda ke Mekah!

Alhamdulillah, kemajuan teknologi ternyata memberi manfaat positif di Ramadhan kali ini. Betapa tidak, bagi Muslimin yang berencana ke Tanah Suci atau merindukan atmosfir Masjidil Haram di Mekah, insyaa Allah merasa terobati.
Seperti karya Wessam Hassanin yang diunggah pada Shutter KSA ini, efek visualnya memberi kita pengalaman 4 dimensi. Siapapun yang mengeklik link-link berikut, seolah berada di beberapa Masjidil Haram, seperti Ka’bah.