“Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang
terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa
tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).
Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang
yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
(sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan
menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS
Ar-Rum [30]: 1-6)
Buku-buku sejarah memberitahu kita tentang pertempuran antara Persia
dan kerajaan Romawi Timur – yang terakhir menandakan bagian timur
Kekaisaran Romawi – yang terletak di daerah antara Adhra’at dan Basra,
dekat Laut Mati. Pertempuran yang terjadi tahun 619 M berakhir dengan
kemenangan bangsa Persia.
Orang Romawi menerima pukulan berat dalam pertempuran itu dan semua
orang pada saat itu khawatir jika kerajaan mereka jatuh. Anehnya, mereka
terlibat dalam pertempuran lain di 627 M di daerah Niniwe di mana
mereka mengalahkan pasukan Persia dan menduduki banyak daerah. Beberapa
bulan kemudian, Bizantium menandatangani perjanjian dengan bangsa Persia
yang isinya mereka mengembalikan semua daerah yang diduduki sebelumnya.
Atlas geografis menunjukkan bahwa titik terendah di permukaan bumi
adalah daerah dekat Laut Mati di mana permukaan bumi adalah serendah 395
meter di bawah permukaan laut. Foto yang diambil oleh satelit mendukung
fakta ini.
Ada dua keajaiban dalam ayat-ayat ini. Pertama, Alquran memberi kabar
gembira dengan kemenangan kepada orang-orang Romawi dalam rentang waktu
antara tiga sampai sembilan tahun. Setelah tujuh tahun, berita dari
Alquran menjadi kenyataan.
Kemenangan Romawi ini bertepatan dengan kemenangan kaum muslimin
dalam Perang Badar. Dalam pengamatan orang-orang kafir Arab, kemenangan
Romawi tampak mustahil dan mereka mulai mengejek dan mengolok-olok kaum
muslimin tentang kata-kata Al-Qur’an ini. Namun ketika nubuat itu
menjadi kenyataan, maka mereka kecewa dan rendah hati.
Kedua, ayat-ayat tersebut mengungkapkan kepada kita tentang fakta
geografis yang tidak diketahui siapa pun pada waktu itu. Ayat-ayat
tersebut mengatakan bahwa orang-orang Romawi akan kalah dalam
pertempuran di wilayah terendah di bumi, dan itu adalah tempat terdekat
dengan Semenanjung Arab dan merupakan titik terendah di bumi adalah
1.312 kaki (sekitar 400 meter) di bawah permukaan laut. Menurut
Encyclopedia Britannica, satelit telah mencatat bahwa memang tempat
tersebut adalah tempat yang terendah di bumi. Fakta sejarah menjadi
saksi bahwa pertempuran terjadi di tempat terendah di bumi; dekat Laut
Mati.
Pada saat itu, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui hal ini adalah
wilayah terendah di bumi. Apakah ini tidak memberikan bukti bahwa
semakin Selalu Alquran adalah firman Allah? Mahasuci Allah yang
berfirman, “Dan katakanlah, ‘Segala puji bagi Allah, Dia akan
memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan
mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS
An-Naml [27]: 93). Source -ERAMUSLIM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar