Selamat Datang

Welcome Selamat Datang Wilujeng Sumping Ahlan wa Sahlan

Jumat, 28 April 2017

E Bike

1. Dinamo.
Umumnya ada dua jenis dinamo yg dipasaran= brushed dan Brushless (BLDC). Metode brushed, dinamo berputar akibat desakan kutub magnet yg berlawanan.. Ciri utamanya... dari dinamo hanya ada dua kabel keluar yaitu kabel power (biasanya merah dan hitam). Sementara BLDC magnet berputar mengelilingi kumparan dinamo akibat hal sensor. Pada BLDC selain dua kabel power, ada juga kabel Hal sensor (tiga kabel, biasanya kuning, hijau, biru), Selain itu pada BLDC juga ada 3 kabel Phase. dinamo BLDC umumnya berlaku juga sebagai hub, jadi gak perlu bantuan rantai atau belt lagi utk menggerakan roda (kecuali model mid drive).
BLDC sekarang lebih popular karena daya putar (tourqe) lebih besar dibandingkan tipe Brushed. Ada 3jenis BLDC= front hub (di roda depan), Rear hub (roda belakang), dan central (diletakan pada crank / goesan sepeda).

Power dari e-bike dipengaruhi terutama berapa besar Watt pada dinamo. Yang paling umum 250W. Kalo agan pake umumnya di jalan datar, tanjakan turunan 5% udah cukup pake yang 250W. Bahkan naik flyover juga sudah bisa (bantu goes sedikit). Tapi kalo daerah agan lebih berbukit, naik turun maka saran ane... minimal 500W. Kalau mau kebut banget yah... pake 1000W... tapi mengerikan.. soalnya bodi sepeda kan enteng.. ane pernah coba... sereeemm gan... hehe...

2. Controller
Controller disini adalah seperti ECU (Electronic Controller Unit) pada mobil yang mengatur kecepatan, pemutus arus saat rem, merubah mode pedal assist dsb.

yang perlu diperhatikan dari controller adalah harus match dengan dinamo agan. Misal agan pake dinamo 350W, maka agan/wati cari controller yg bisa 350W juga. Ada beberapa controller yang mampu mengakomodasi power dengan range lebih besar, misal controller nya bisa untuk range 250W sampai 500w. lalu perhatikan voltage yang akan digunakan (kaitannya dengan penggunaan batere), misal nya utk 36V atau 48V? ada juga controller yg bisa 36V s/d 60V (lebih mahal tentunya).
Berikutnya.. perhatikan apakah controllernya bisa multi phase speed (ada potensio yang mengatur power consumption yng berarti bisa mengatur kecepatan). Ane pake 3phase speed, maka bisa diatur 3 tingkat kecepatan

3. Baterai

Bisa menggunakan aki umumnya tipe SLA (sealed Lead Acid) atau baterai kering. Keunggulannya adalah; Murah. lalu Amper yang beragam dari 7Ah sampai 60Ah. Rata2 sepeda listrik menggunakan 7-16Ah. Tergantung controllernya berapa maksimal dapat menahan Ampere. Pada sepeda listrik model motor, umumnya menggunakan Aki dengan Ampere yang lebih besar 12A-48A. Semakin besar Ampere nya berarti semakin berat pula akinya. Kalau model sepeda Mini, MTB, roadbike, citybike, dsb tentu gak cocok pakai model SLA yg berat2...
Umumnya bateri SLA adalah 12V. Maka utk mendapatkan 36V maka di series 3 buah.. sehingga didapat 36V. Kalau mau 48V maka diseries 4 buah.

Yang kedua, tipe yg umum utk model sepeda (bukan model motor) adalah Lithium Battery karena ringan. Dulu Lithium nya adalah jenis Lihium Ion, sementara sekarang lebih popular LiFePo4. Tipe ini keuntungannya adalah ringan dan Life Cycle yg tinggi (bisa charge dari kosong sampai penuh 2000X). tpi harganya masih mahal. Model dari baterai lithium ada tiga: Model botol (diletakan di bodi sepeda pada tempat botol minum), model Frog ditempatkan diseatpost belakang sadle, dan model kotak (rack) ditempatkan di bagasi rak sepeda belakang.
yang berpengaruh pada baterai adalah Voltage dan Amphere.

Semakin besar voltage maka daya yg dihasilkan lebih besar, lalu semakin besar amphere maka semakin lama dapat menggung beban listrik (jarak tempuh semakin jauh).


4. Throttle Grip (pedal Gas)
Ada dua jenis throttle yg umum dipakai yaitu... thumb throttle (gas nya pake jempol) dan full twist throttle (handle grip nya buat ngegas, kayak punya motor). Ane sih lebih suka yg full twist, soalnya yg pake jempol kalo dipake lama.. pegel jempolnya gan... hehe..

Terus yg perlu diperhatikan, throttle ini ada yg jadi satu sama kunci atau tombol on/off ada yang tidak. kalo agan ngerakit sendiri terutama batterenya gak ada switch of/off maka pilih yg throttle nya pake kunci on/off. Terus yang ke dua, di throttle ini juga ada yang sekaligus indicator baterai. Kalo agan waktu beli baterai tidak disertakan indikator baterainya... maka saran ane beli trottle grip yg ada indikator baterai nya. 

5. Power & speed phase Indicator display
Fungsi utama sih supaya agan tau berapa besar power baterai yg tersedia. gak lucu kan kalo agan pake tiba2 baterainya abis, padahal perjalanan masih jauh... full gowes dah.... hehe...
Selain itu kalau controller nya punya pengaturan speed, maka pakai display yg ada speed phase indicatornya. 
Display nya sendiri ada yg cuma pakai indicator Led ada juga yang pakai LCD (lebih mahal lah yauuw...)

6. Pedal Assist (PAS)
di kalangan e-bikers ada yg senang menggunakan pedal assist, yaitu sensor magnet diletakan pada crank sepeda. sehigga setiap kita memutar crank atau nge-gowes memberi sinyal on pada dynamo. Fungsinya sambil nge-gowes mesin dinamo akan berputar sehingga gowesan kita menjadi sangat ringan. Ini membantu sekali kalau kita ingin bersepeda santai dan mampu menanjak dengan gowesan ringan (tergantung dari daya watt dinamo nya, semakin besar maka gowesan saat tanjakan semakin ringan).

Untuk sebagian e-bikers memilih tidak memasang PAS atau istilahnya mengandalkan full throttle. Kalau mau bersepeda santai maka ngegas pelan2 sambil dibantu gowesan ringan.

1, E-Bike (Electric Bike) = Sepeda listrik
E-bike istilah populer dari bahasa Inggris, yang kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti sepeda listrik. Sementara SELIS adalah merk Dagang salah satu produsen (dan importir) sepeda listrik.
Semua moda transportasi menggunakan pedal dan dibantu dinamo listrik maka disebut sepeda listrik (tidak masalah bentuknya sepeda konvensional atau bentuk seperti motor sekalipun selama masih menggunakan pedal disebut sepeda). Kalau bentuk motor menggunakan dinamo listrik tapi tidak berpedal sudah dikategorikan motor listrik atau scooter listrik.

Saat ini di Indonesia banyak yang menjual sepeda listrik bentuk motor atau menyerupai motor. Karena: 1. menggunakan baterai SLA (aki kering) lebih murah dibanding lithium walaupun berat. 2. Banyak yang berasumsi motor lebih "popular" di masyarakat.

Perbedaan mendasar sepeda konvensional yg dirubah menjadi e-bike dengan "Selis" yg kata agan lagi booming adalah: Bobot
E-bike kit (dinamo, batere lithium dan kontroler umumnya tidak lebih dari 5Kg) tinggal ditambah bobot sepeda konvensional agan. Sementara "selis" yg banyak beredar menggunakan frame besi yang berat dan batere SLA (aki kering) yg berat pula 3-4 buah (ada yg 5bh). Total berat hampir 40-50 Kg an... 

2. Keuntungan sepeda menjadi e-bike ada banyak misal aja:
Jarak tempuh menjadi lebih jauh daripada meng-gowes sepeda, Gowesan menjadi sangat ringan ataupun bisa full throttle tanpa digowes sekalipun, ini membantu misal orang tua dapat bersepeda tanpa kelelahan atau siapapun dapat bersepeda tapi jika lelah tinggal nge"gas" aja. Dapat juga menggantikan fungsi sepeda motor (jarak dan beban tertentu) tanpa asap, bising, dan bbm.
kalau kerugian: yang ada dibenak saya sih adalah biaya (financial cost) karena harus menambah perlengkapan e-bike pada sepeda kita.

3.E-bike adalah tetap sepeda.
Jadi tergantung pemakaian kita... kalau ingin berolahraga ya tetap beraktifitas seperti sepeda biasa (tidak ada yang berubah). Jika ingin berolahraga ringan ya dibantu pedal assist sehingga ngegowes jadi ringan, jika habis berolahraga kita kelelahan ya tinggal pulang dengan full throttle..

Kalau ada yg mau nanya2 bagaimana menyiasati harga spy lebh murah dari kisaran harga dibawah ini, atau mau spek yg lebih mangstab lagi, silahkan aja... ane siap membantu...

nb: ane bukan pejual ya.....


E-bike kit set baterai Lithium (dynamo BLDC front atau rear) = Rp. 5,5jt - 7jt
dengan spek:
BLDC 250W, 
baterai Lithium tipe frog 8A, bottle 8A, atau kotak 10A. Tipe kotak lbh mahal.
controller 250w-500w
Throttle dan display standard (yg LCD lebih mahal).

E-bike kit set (central Dynamo) baterai Lithium = Rp. 7-10jt (tergantung tipe, baterai, n controller)

Ebike Kit 250W BLDC (tanpa Baterai) = Rp. 2,5jt-3jt

Baterai SLA
Baterai SLA 12V 12A = Rp. 300 rb
Baterai SLA 12V 7A Panasonic original = Rp. 250rb, Kw = Rp. 150 rb.
Baterai SLA kalau 36V butuh 3bh, 48v butuh 4bh.

Charger baterai SLA 36V/48V = Rp. 300rb

Baterai Lithium (include Charger)
Frog / Bottle 36V 8A = Rp. 3,5jt-4jt
Tipe kotak 36V 10A = Rp 3,75jt - 4,5jt
Tipe kotak 48V 12A = Rp. 4,25jt- 5jt.
Tipe kotak 48V 16A = Rp. 5jt-5,5jt

Dynamo Hub BLDC
berikut pelek 16"-20" 250W-350W = Rp. 1jt (cocok utk mini scooter)
Berikut pelek 20"-26" 250W =Rp.1,5jt-2jt
berikut pelek 20"-26" 500W = Rp. 2,5jt

Controller
250W-350W = Rp.300rb
500W = Rp. 500rb

Throttle
termasuk display = Rp. 150rb
Tanpa display = Rp. 100rb

Brake sensor = rp. 100rb

Pedal assist sensor = Rp. 150rb.

Merakit E-bike termurah utk sepeda lipat 16" atau mini scooter:
Dinamo BLDC + Controller + baterai SLA 7A (3bh) + throttle = 1jt + 350rb + 450rb + 150rb. Total = Rp. 1,95jt (belum termasuk ban luar dan dalam 16" (tambah sekitar 150rb).

Merakit e-bike 20"-26" yang murah: e-bike kit + baterai SLA 7A (3bh)= Rp. 3jt. Dgn asumsi sepeda nya sdh ada rak boncengan (utk tempat baterai), kl belom ada ya tambahin biaya rak boncengan dan tempat baterai. 
Seandainya baterai SLA 7A dirasakan kurang (jarak tempuh full throttle = +/-15Km), bisa ganti yg 12A (tp jadi berat euy) total sekitar Rp.3,5jt (jarak tempuh +/-30km)


Berikut ini list penjual sepeda listrik a.k.a e-bike:
(yang ane kasih tanda *** berarti ane pernah berinteraksi dgn penjual. alias penjualnya eksis beneran ada)

1. Pak Jul, Ebike jakarta***
hub: 0821-1000-5827
Lokasi di Harco Mangga Dua, Jakarta utara
Last info, pindah ke --> Cempaka Putih tengah 17 no.18E (dekat SMPN 77)
Mid drive kit dengan dengan variasi mesin.. power, 500W-ke atas.
Baterai Lithium banyak, Sparepart juga komplit.
Sekarang jual tipe Hub drive juga, high power dari 500W-1500W.

2. Toni motor Sejahtera ***
Hub: pak Toni 0818 124 870
Lokasi di Ciledug, jaksel
Jualan E-Bike Kit, tapi ada juga full bike yg dibawa langsung dari china.
Semua barang dibawa langsung dari china, jadi harga relatif murah.
mau beli e-bike kit atau sparepart aja bisa. 

3. SELIS, Motion Bike ***
Hub: 021 - 2938 2938
Lokasi Kelapa Gading, JakUt
Bisnis utamanya adalah importir dan produsen sepeda listrik (full Bike). tapi juga menjual E-bike kit bagi yg ingin merubah sepeda biasa menjadi sepeda listrik. Penjulan full bike komplit (model sepeda baterai SLA, model Motor, sepeda MTB lithium, 3 roda sampai satu roda juga ada) tapi hanya tersedia di SELIS pusat bukan di dealer2. Sparepart juga komplit. Jadi jangan khawatir ada komponen yg rusak, ada part penggantinya.

4. Radits Motor ***
hub: pak Teguh 0813 1019 4959
Lokasinya di cengkareng, Tangerang
Bisnis utamanya Jual beli sepeda listrik bekas (used), umumnya model motor, terkadang ada jg model sepeda/pelek jari2 shg bisa di modif/upgrade ke sepeda lain..
Tapi kalau mau beli sparepart spt controller, baterai, throttle, dll tersedia juga.

5. Toko QQ, Hadiahspesial ***
Hub: 0878 7897 0360
Tokonya ada di Cempaka Mas - Jakpus, tp di toko hanya menjual barang2 hadiah, tidak ada display sepeda atau e-bike kit.
Prefer menjual full bike atau e-bike kit (hanya ada yang batere kotak), tapi kalau mau beli baterai lithium nya aja bisa.

6. ERA Machinery, the Torque Kit ***
hub: 0838 9388 5736
Lokasi di Perniagaan raya, JakBar
Spesialis e-bike kit dinamo tengah.
Kualitas barang oke punya, termasuk tersedia baterai bottle yg canggih, lbh ringan tp tenaga besar dan bisa jadi USb charger.

7. Voltz,EbikeIndonesia
hub: 0857 9817 4444
Lokasi toko di Dago - Bandung, workshop di bintaro - Tangerang.
Menjual full bike ataupun juga e-bike kit.

8. Showroom Sepeda Listrik SAEFUL ASKAR
hub: 0813 9890 1097
Lokasi di Tapos, Depok
Menjual Full bike, umumnya model sepeda motor

9. pak Heru
Hub: 0812 2840 011
Lokasi Semarang

10. Roma e-bike
Hub: 0878 3634 7722
Lokasi Solo

11. Sepeda Listrik kudus
Hub: 0898 5646 168
lokasi kudus

12. Batts bali
hub: pin BB 7501FFAD
lokasi: Denpasar Timur Bali

Kasus:

pasang di Sepeda lipat ane Polygon B2W 20"

1. Kalau dinamo di ban belakang sama depan kelebihan/kekurangan apa ? 
cocoknya kalau untuk landscape baik turun bukit apa ?
2. Saya pinginnya sih dinamo taruh di depan, Tapi OLD hub depan sempit = 74mm, Bisa ga ?
3. kalau tidak bisa ada ga Dinamo dhub belakang tapi yang support > 7 Sp, Misal 8/9/10/Sp
4. kalau bisa , tlg dibantu saran paket yang cocok untuk ane, Prefer baterai Kotak (lebih cantik), plus PM belinya dimana gan ?


. Perbedaan mendasar Hub depan dan belakang adalah "feel" saat mengendarai sepeda. Hub depan berasa motor menarik pengendara, sementara hub belakang pengendara berasa didorong. 
Kekurangan Hub depan adalah handling lebih sulit terutama saat belokan dengan kondisi mesin hub berputar. Perlu adjustment berkendara cukup lama sampai berasa "nyaman" dan "aman" dengan motor hub depan.
Kelebihan hub depan adalah memasangnya lebih mudah dan hampir tidak merubah arsitektur sepeda, seperti cassete sprocket atau freewheel tetap tidak perlu dikutak katik.

Untuk landscape bukit sih disarankan tidak menghidupkan dynamo saat menuruni sehingga handling nya seperti mengendarai sepeda biasanya. Soalnya meluncur menjadi lbh cepat kalau pakai dynamo... Tapi kalau tetap mau pakai bantuan dynamo saat turun yang perlu diperhatikan adalah balancing sepeda, memang ada perbedaan. Hub dynamo menambah beban sepeda sekitar 3-5kg (terkantung jenis hub nya). kalau diletakan di roda depan maka otomatis balancing sepeda berubah lebih condong ke depan sehingga agak lebih sulit handling nya saat turunan. Tapi hampir tidak begitu kerasa kok perbedaannya kecuali dynamo ikut berputar. Saran Untuk urusan balancing yang paling tepat adalah dynamo tengah (hanya saja harga agak lebih mahal).

2. Minimum drop out space utk dynamo depan yg umum dipasaran adalah 4" atau 10mm. Ini adalah tipe fork yang umum di sepeda. Rinciannya adalah, jarak dalam antara fork kiri dan kanan adalah 3" atau 7,5mm. Dan jarak axle hub minimum 3.75". Perhatikan photo berikut:
serba-serbi Electric Bike (Show your E-Bike)

3. Ada beberapa merk dynamo hub belakang yg menggunakan cassette sprocket bukan drat freewheel sehingga bisa pakai >7speed.

4. Karena fork depan sempit, saran ane pake hub belakang. dinamo bldc 250W (gak perlu yg besar2 watt nya krn sepeda agan kecil dan ringan), batere kotak pasang di belakang (beli sekalian bracket dan rak bagasinya biar lebih pas.
selanjutnya... di PM yah gan


Sumber : 

sparo.gila sparo.gila-is-offline

kaskus addict


Tidak ada komentar:

Posting Komentar