KIAT-KIAT SYAR'IYAH UNTUK PENCEGAHAN DARI TERKENA SIHIR
Judul asli: الوقاية من السِّحرِ والعلاج منه
Alih bahasa Ustad Salahudin Sunan Al-sasaki
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله وحده والصلاة والسلام على من لا نبي بعده وعلى آله وصحبه وسلم تسليماّ كثيراً مزيداً إلى يوم الدين أما بعد :
Sebagaimana kita ketahui bahwa mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.Berangkat dari hal ini,saya ingin berbagi lagi mengenai kiat-kiat agar kita,dengan izin Allah سبحانه وتعالى,kita bisa terhindar dari sihir dan dari semua keburukan secara umum.Kiat-kiat ini saya terjemahkan dari nasehat Syeikh bn Baz رحمه الله ketika beliau ditanya tentang sihir.
Dalam tulisan ini ada beberapa kiat yang saya tambahkan dan itu sangat prinsif sekali sehingga perlu saya tambahkan.Adapun kiat-kiat yang dapat mencegah kita untuk terkena sihir diantaranya adalah:
1.Menjaga tauhid yang benar
2.Menjaga wudhu dan shalat lima waktu dengan baik dan benar.
3.Menjaga ketaqwaan kepada Allah.
4.Selalu membasahi lidah dengan istiqfar dan zikir-zikir umum.
5.Membentengi diri dengan zikir-zikir pagi dan petang.
Waktunya dibaca setelah shalat shubuh dan ashar sebelum tenggelam matahari.
2.Membaca surah Albaqarah:255(ayat kursi),Alikhlas,Alfalaq,dan An-Nas setiap selesai shalat lima waktu dan dibaca setelah membaca zikir-zikir setelah shalat wajib.
Setelah shalat zhuhur,ashar,dan Isya masing-masing di baca 1x.Sedangkan setelah shalat shubuh dan magrib ayat kursi dibaca 1x dan Surah Alikhlas,Alfalaq,dan An-Nas masing-masing dibaca 3x.
6.Mewiridkan zikir-zikir sebelum tidur yaitu dengan cara:
1.Wudhu
2.Membaca tasbih 33x,tahmid 33x,takbir 34.
3.Membaca ayat kursi 1x
4.Membaca Albaqarah:284-286
4..Dekatkan kedua telapak tangan ke mulut seperti orang berdo'a lalu tiup, dan baca surah Alikhlas,Alfalaq,An-Nas masing-masing 1x lalu usapkan keseluruh tubuh yang dapat dijangkau mulai dari muka,dan kepala.Lakukan cara ini 3x.Catatan: Cara dari 1-4 ini dilakukan sebelum berbaring.
7. Lalu berbaring dan telapak tangan kanan ditaruh dipipi kanan dan berbaringlah dengan lambung kanan sambil membaca:
بِاسْـمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
“Dengan Nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup.”(HR. Al-Bukhari).
8. بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
“Dengan Nama-Mu (aku tidur), wahai Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau mencabut nyawaku, maka berikanlah rahmat-Mu padanya. Dan apabila Engkau membiarkan hidup, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.
Keterangan: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seseorang di antara kalian bangkit dari tempat tidurnya kemudian ingin kembali lagi, hendaknya ia mengibaskan ujung kainnya 3x dan menyebut Nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkannya di atas tempat tidur selelah ia bangkit. Apabila ia ingin berbaring, maka hendaklah ia membaca: ‘Bismika Rabbi…’“.( HR. Al-Bukhari).
9.اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ.
‘Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku ke-pada-Mu. Karena mengharap dan takut kepada-Mu. Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (ancaman)-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus.”
Keterangan: Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila engkau mati pada malam itu, maka engkau mati diatas fitrah (Islam). Dan jadikanlah kalimat (dzikir) itu sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan.” (HR. Al-Bukhari).
10.Menjaga zikir keluar dari rumah.
Dari Anas bin Malik رضي الله عنه ,Nabi صل الله عليه وسلم bersabda,
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْم
ِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ قَالَ « يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ.
“Jika seseorang keluar rumah, lalu dia mengucapkan “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya), maka dikatakan ketika itu: “Engkau akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga”. Setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain akan mengatakan: “Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?!” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
11.Membaca kalimat tammah di tempat tujuan terlebih di tempat-tempat yang ditakuti/angker.
أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق.
A'udzu bikalimaatillahi tammati min syarri maa kholaq.
"Aku mohon perlindungan dengan kalimat Allah yang sempurna dari semua keburukan yang telah diciptakan".(RH.Muslim).
Demikianlah tulisan singkat ini dan semoga bermamfaat.Aamiiiin.
وصل الله على محمد وآله وصحبه وسلم،والحمد لله رب العالمين.والله اعلم.
-BAARAKALLAHU FIIKUM-
-PUBLISH ULANG HARI EFENDI WIJAYA-
Selamat Datang
Welcome Selamat Datang Wilujeng Sumping Ahlan wa Sahlan
Selasa, 15 Agustus 2017
RUQYAH AKAN SANGAT HEBAT PENGARUNYA APABILA TERPENUHI SYARATNYA.---(sebagamana menurut syaikh Jibrin)
Syarat Pertama
Pantasnya orang yang meruqyah adalah seorang yang baik, shalih, kosisten (istiqomah), memelihara shalat, ibadah, dzikir-dzikir, bacaan, amal-amal shalih, banyak melakukan kebaikan, jauh dari perbuatan maksiat, bid’ah, kemungkaran-kemungkaran, dosa-dosa besar dan kecil, berusaha selalu makan yang halal, khawatir dari harta yang haram, atau syubhat, karena sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ
“Perbaikilah makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang do’anya terkabul” [HR Ath-Thabrani di dalam Al-Ausath sebagaimana di dalam Majma Al-Bahrain 5026]
وَذَكَرَ الرِّجَلُ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَارَبِّ بَارَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّىَّ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ
“Beliau menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan jauh, (rambut) kusut, berdebu, mengulurkan tangannya ke langit seraya (berkata) wahai Rabbku, wahai Rabbku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi makanan dengan yang haram, maka bagaimana bisa dikabulkan karena hal itu” [HR Muslim kitab Az-Zakah 1015]
Makanan yang halal termasuk di antara penyebab dikabulkan do’a. Diantaranya lagi adalah tidak menentukan upah atas orang yang sakit, menjauhkan diri dari mengambil upah yang lebih dari kebutuhannya. Maka semua itu lebih mendukung kemanjuran ruqyahnya.
Syarat Kedua
Orang yang sakit meyakini bahwa Al-Qur’an adalah penawar, rahmat, dan obat yang berguna. Apabila ia ragu-ragu, maka hal itu tidak ada gunanya. Misalnya ia berkata, “Cobalah ruqyah. Jika bermanfaat, alhamdulillah dan jika tidak bermanfaat juga tidak apa-apa”. Tetapi ia harus yakin dengan mantap bahwa ayat-ayat tersebut benar-benar bermanfaat dan sesungguhnya ayat-ayat itulah yang merupakan penawar yang sebenarnya, sebagaimana yang dikabarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka, apabila syarat-syarat ini telah terpenuhi, niscaya bermanfaat dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala
Menyikapi Fenomena Ruqyah Yang akhir- akhir ini kian marak di masyarakat..
Kami Peruqyah Syar'iyyah mengajak masyarakat untuk WASPADA terhadap setiap praktik Pengobatan yg mengatasnamakan RUQYAH...
Mengingat banyak TERJADI PENYIMPANGAN di lapangan, PELECEHAN SEXUAL , PENIPUAN , dan KEKERASAN yang Menimbulkan korban Jiwa ...
Seperti Judul koran pada gambar di bawah ini " YANTO TEWAS SETELAH DI RUQYAH"
Wallahi Setelah di Kroscek Ternyata Pelaku hanya MENCATUT nama RUQYAH padahal DUKUN YANG BERTOPENG sebagai seorang USTADZ...
Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi kita semua untuk JELI sebelum melakukan Perobatan , terlebih sebagai MUSLIM kita pun harus dapat memahami BEDA RUQYAH dengan PERDUKUNAN itu sendiri ....
Jelinya kita dalam hal ini, selain dapat terhindar dari Trik KOTOR para dukun , dengannya kita mampu MENJAGA AQIDAH kita atau saudara kita dari dosa SYIRIK yang membinasakan.
Maka disini kami paparkan BEDA RUQYAH dengan PERDUKUNAN semoga kita memahami nya.. :
1. Ruqyah Itu menggunakan ( membacakan ) Al Quranul kariim , asma Allah dan sifat - sifatNya , membacakan doa dengan bahasa Arab atau bahasa yg mudah di fahami, ( Membaca Asma Allah disini bukan mewiridkannya sekian Ratus atau ribuan kali ,kemudian berdoa , bukan begitu !!... Nabi Shallahu'alahu wassalam mengajarkan kepada kita bagaimana ber doa dengan menggunakan Asma wasifat, salah satu yg beliau Shallahualahi wassalam ajarkan adalah :
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِى ، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Ya Allâh, Rabb (pencipta dan pelindung) semua manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau adalah asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (lain) ( HR. Bukhori - Muslim ).
Maka Jika ada seorang yang membacakan kepada anda asmaul Husna Ratusan hingga Ribuan kali kemudian berdoa , atau membacakan kepada Anda Al Quran kemudian ditambah dengan bacaan yang anda tidak memahami bacaan tersebut WASPADA itulah salah satu TANDA PERDUKUNAN.
2. Peruqyah tidak meyakini bahwa bacaan tersebut berpengaruh dengan sendirinya melainkan atas izin ALLAH SWT , tidak mengajak pasien Untuk BERTAWAKAL kepada dirinya. Namun mengarahkan PASIEN untuk ber TAWAKAL kepada Allah. Sebaliknya para DUKUN mengarahkan Anda untuk bertawakal kepada mereka , mengancam dan menakuti- nakuti anda..
3. Peruqyah itu TIDAK BISA MENERAWANG atau dapat MELIHAT JIN. Jika ada Peruqyah Yang mengklaim diri dapat MELIHAT JIN / MENERAWANG maka di Pastikan ia adalah Seorang DUKUN.
4. Ruqyah tidak mensyariatkan anda Untuk mandi KEMBANG, Larungan , menyembelih hewan dengan ciri tertentu , merajah tubuh , memiliki pegangan , Isim , Azimat , TANGKAL , dan KHODAM dr bangsa Jin. Jika ada seorang yg menyariatkan akan hal ini dapat dipastikan dia adalah DUKUN.
5. Peruqyah tidak pernah memberikan amalan baik wirid ataupun puasa Yang tidak di perintahkan Nabi Shallahu.alaihi wassalam. Jika ada Orang yg memerintahkan anda Membaca ini dan itu ratusan hingga ribuan kali, puasa ini dan itu tanpa ada perintah Nabi Sahallahu'alaihi wassalam dapat di pastikan ia adalah seorang DUKUN.
6. Peruqyah tidak dapat mentransfer Penyakit ke Hewan atau Telor , membuka aura , atau bahkan melakukan OPERASI GHAIB. Jika anda menemui hal demikian maka itu adalah PERDUKUNAN.
7. Peruqyah tidak pernah meminta , barang bekas pakai , menanyakan nama ibu kandung tanggal lahir sebelum melakukan perobatan, jika ada seorang yg melakukan hal tersebut dapat dipastikan ia adalah Seorang DUKUN.
Allahua'lam.
Pantasnya orang yang meruqyah adalah seorang yang baik, shalih, kosisten (istiqomah), memelihara shalat, ibadah, dzikir-dzikir, bacaan, amal-amal shalih, banyak melakukan kebaikan, jauh dari perbuatan maksiat, bid’ah, kemungkaran-kemungkaran, dosa-dosa besar dan kecil, berusaha selalu makan yang halal, khawatir dari harta yang haram, atau syubhat, karena sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ
“Perbaikilah makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang do’anya terkabul” [HR Ath-Thabrani di dalam Al-Ausath sebagaimana di dalam Majma Al-Bahrain 5026]
وَذَكَرَ الرِّجَلُ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَارَبِّ بَارَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّىَّ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ
“Beliau menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan jauh, (rambut) kusut, berdebu, mengulurkan tangannya ke langit seraya (berkata) wahai Rabbku, wahai Rabbku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi makanan dengan yang haram, maka bagaimana bisa dikabulkan karena hal itu” [HR Muslim kitab Az-Zakah 1015]
Makanan yang halal termasuk di antara penyebab dikabulkan do’a. Diantaranya lagi adalah tidak menentukan upah atas orang yang sakit, menjauhkan diri dari mengambil upah yang lebih dari kebutuhannya. Maka semua itu lebih mendukung kemanjuran ruqyahnya.
Syarat Kedua
Orang yang sakit meyakini bahwa Al-Qur’an adalah penawar, rahmat, dan obat yang berguna. Apabila ia ragu-ragu, maka hal itu tidak ada gunanya. Misalnya ia berkata, “Cobalah ruqyah. Jika bermanfaat, alhamdulillah dan jika tidak bermanfaat juga tidak apa-apa”. Tetapi ia harus yakin dengan mantap bahwa ayat-ayat tersebut benar-benar bermanfaat dan sesungguhnya ayat-ayat itulah yang merupakan penawar yang sebenarnya, sebagaimana yang dikabarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka, apabila syarat-syarat ini telah terpenuhi, niscaya bermanfaat dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala
Menyikapi Fenomena Ruqyah Yang akhir- akhir ini kian marak di masyarakat..
Kami Peruqyah Syar'iyyah mengajak masyarakat untuk WASPADA terhadap setiap praktik Pengobatan yg mengatasnamakan RUQYAH...
Mengingat banyak TERJADI PENYIMPANGAN di lapangan, PELECEHAN SEXUAL , PENIPUAN , dan KEKERASAN yang Menimbulkan korban Jiwa ...
Seperti Judul koran pada gambar di bawah ini " YANTO TEWAS SETELAH DI RUQYAH"
Wallahi Setelah di Kroscek Ternyata Pelaku hanya MENCATUT nama RUQYAH padahal DUKUN YANG BERTOPENG sebagai seorang USTADZ...
Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi kita semua untuk JELI sebelum melakukan Perobatan , terlebih sebagai MUSLIM kita pun harus dapat memahami BEDA RUQYAH dengan PERDUKUNAN itu sendiri ....
Jelinya kita dalam hal ini, selain dapat terhindar dari Trik KOTOR para dukun , dengannya kita mampu MENJAGA AQIDAH kita atau saudara kita dari dosa SYIRIK yang membinasakan.
Maka disini kami paparkan BEDA RUQYAH dengan PERDUKUNAN semoga kita memahami nya.. :
1. Ruqyah Itu menggunakan ( membacakan ) Al Quranul kariim , asma Allah dan sifat - sifatNya , membacakan doa dengan bahasa Arab atau bahasa yg mudah di fahami, ( Membaca Asma Allah disini bukan mewiridkannya sekian Ratus atau ribuan kali ,kemudian berdoa , bukan begitu !!... Nabi Shallahu'alahu wassalam mengajarkan kepada kita bagaimana ber doa dengan menggunakan Asma wasifat, salah satu yg beliau Shallahualahi wassalam ajarkan adalah :
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِى ، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Ya Allâh, Rabb (pencipta dan pelindung) semua manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau adalah asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (lain) ( HR. Bukhori - Muslim ).
Maka Jika ada seorang yang membacakan kepada anda asmaul Husna Ratusan hingga Ribuan kali kemudian berdoa , atau membacakan kepada Anda Al Quran kemudian ditambah dengan bacaan yang anda tidak memahami bacaan tersebut WASPADA itulah salah satu TANDA PERDUKUNAN.
2. Peruqyah tidak meyakini bahwa bacaan tersebut berpengaruh dengan sendirinya melainkan atas izin ALLAH SWT , tidak mengajak pasien Untuk BERTAWAKAL kepada dirinya. Namun mengarahkan PASIEN untuk ber TAWAKAL kepada Allah. Sebaliknya para DUKUN mengarahkan Anda untuk bertawakal kepada mereka , mengancam dan menakuti- nakuti anda..
3. Peruqyah itu TIDAK BISA MENERAWANG atau dapat MELIHAT JIN. Jika ada Peruqyah Yang mengklaim diri dapat MELIHAT JIN / MENERAWANG maka di Pastikan ia adalah Seorang DUKUN.
4. Ruqyah tidak mensyariatkan anda Untuk mandi KEMBANG, Larungan , menyembelih hewan dengan ciri tertentu , merajah tubuh , memiliki pegangan , Isim , Azimat , TANGKAL , dan KHODAM dr bangsa Jin. Jika ada seorang yg menyariatkan akan hal ini dapat dipastikan dia adalah DUKUN.
5. Peruqyah tidak pernah memberikan amalan baik wirid ataupun puasa Yang tidak di perintahkan Nabi Shallahu.alaihi wassalam. Jika ada Orang yg memerintahkan anda Membaca ini dan itu ratusan hingga ribuan kali, puasa ini dan itu tanpa ada perintah Nabi Sahallahu'alaihi wassalam dapat di pastikan ia adalah seorang DUKUN.
6. Peruqyah tidak dapat mentransfer Penyakit ke Hewan atau Telor , membuka aura , atau bahkan melakukan OPERASI GHAIB. Jika anda menemui hal demikian maka itu adalah PERDUKUNAN.
7. Peruqyah tidak pernah meminta , barang bekas pakai , menanyakan nama ibu kandung tanggal lahir sebelum melakukan perobatan, jika ada seorang yg melakukan hal tersebut dapat dipastikan ia adalah Seorang DUKUN.
Allahua'lam.
Kamis, 03 Agustus 2017
JANGAN SEMBARANG MERUQYAH
Sering kita dengar kejadian yang mungkin bagi sebagian orang sangat tidak masuk akal yaitu peruqyah mendapat serangan balik seperti sakit,ngantuk berat,atau muntah.Perlu diketahui semua ini hal yang manusiawi.
Kejadian diatas memang sering terjadi dan murni kesalahan peruqyah itu sendiri.Sebagaiman kita ketahui meruqyah merupakan pekerjaan yang sebagian besar berhubungan dengan penyakit yang disebabkan oleh setan.
Dengan masuk ke dunia jin tentu kita tidak bisa sembarang dalam menangani penyakit non medis ini.Kita terlebih dahulu harus mempersiapkan diri untuk meghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk yang sewaktu-waktu bisa menimpa peruqyah itu sendiri.
Adapun hal-hal penting yang dapat menjadi benteng kita sebagai peruqyah sebelum masuk kedunia jin adalah selalu mewiridkan zikir-zikir pagi dan petang dan menjaga shalat berjamaah.Adapun ketika akan mulai meruqyah bacalah zikir-zikir berikut agar Allah melindungi kita dari segala keburukan ditempat kita meruqyah terutama dari serangan balik setan.Inilah yang harus di baca dan di perhatikan:
1.Wudhu.
2.Tawadhu.
3.Perbanyak istiqfar 3-100×
4.Baca ayat berikut bisa 3x
فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
(Al-Baqarah:137).
5.Membaca zikir ini 3x
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(HR.Abu Daud).
6.Membaca zikir:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’udzu bikalimaatillahit-taammaati min syarri maa kholaq.
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya.(HR.Ahmad).
7.Sebelum berbicara dengan jin,maka bacalah do'a berikut ini:
اللهم رب السماوات السبع وما اظلت ورب الارضين وما اقلت ورب الشياطين وما اضلت كن لي جارا من شر خلقك اجمعين ان يفرط علي احد منهم او يطغى عز جارك وتبا ك السمك
Allohumma Rabb asamaawaatis sab'i wa maa azhollat wa Rabb alardiin wa maa aqollat wa Rabb asyayaathiin wa maa adhollat kun li jaaron min syarri kholqika ajma'iin an yafrutho 'alayya ahadun min hum auw yathgho 'azza jaaruk wa tabaarokas muk.
"Ya Allah.Tuhan segala langit dan apa-apa yang dilinduginya.Dan Tuhan dari semua bumi dan apa-apa yg ditampungnya.Dan Tuhan dari segala setan dan semua penyesatannya.Jadilah Engkau pendampingku dari segala kejahatan semua makhluk-Mu apabila ada salah satu dari mereka berbuat jahat atau semena-mena terhadapku.Semoga pendamping-Mu menjadi kuat dan mulia,dan Maha Suci Nama-Mu".(HR.At-Tabrani).
Demikian semoga bermanfaat.Aamiiiin
Langganan:
Postingan (Atom)