PERANG TANDING PEMILIK ILMU KEBAL VS AYAT KURSI
سم الله الرحمن الرحيم
ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا وسيئات اعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادى له واشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله.اما بعد:
Sebelumnya saya ucapkan semoga saya dan semua sahabat-sahabatku tetap dalam lindungan Allah سبحانه وتعالى,dan semoga semua amal ibadah kita diterima. Aamiiiin.
Tulisan saya kali ini saya ambil dari kisah nyata pertemuan Syeikh Dr. Abdul Muhsih Al-Ahmad dan seorang tukang sihir dari Yaman yang sudah bertobat.
Pertemuan ini berlangsung di Dubai pada bulan Ramadhan tahun lalu. Tulisan ini sengaja saya terjemahkan karena saya anggap akan sangat bermanfaat bagi saya dan semua yang membaca tulisan ini.
Adapun judul aslinya adalah:
إعترافات ساحر عن قوة تأثير آية الكرسي على الجن
"Pengakuan tukang sihir tentang pengaruh ayat kursi yang dahsyat terhadap jin".
Jadi tulisan ini sekedar saya terjemahkan kisahnya dan in syaa Allah diakhir kisahnya saya tambahkan sedikit beberapa catatan dari kisah ini.
Untuk menghindari agar terjemahan ini tidak terlalu panjang, maka saya ambil yang penting-penting saja.
Mari kita ikuti kisahnya!
"Berkata Dr.Syeikh Abdul Muhsin Al-Ahmad kepada tukang sihir: " Saya tidak memiliki pengetahuan tentang sihir apalagi bergaul dengan tukang sihir,tetapi saya mengetahui dari firman Allah bahwa kalian tukang sihir itu orang-orang yang lemah.
Kalian menyadari bahwa sihir kalian hanya berpengaruh semata-mata karena izin Allah سبحانه وتعالى sebagaimana dalam firman-Nya:
وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ.
" Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.(Albaqarah:102).
Kalian juga hanya mengingankan harta saja. Apakah anda ingat sesuatu yang terjadi pada anda mengenai yang saya katakan?" Tukang sihir menjawab: "Iya ada.
Suatu hari saya sedang memperagakan didepan orang banyak tentang kekebalan tubuh saya. Tubuh saya tidak bisa tertembus senjata tajam. Ditangan kanan dan kiri saya ada belati yang siap saya tancapkan ke dada dan perut saya.
Sayapun menancapkan belati tersebut bergiliran ke dada dan perut. Saya tidak terluka sama sekali dan hal ini membuat para penonton merasa kagum dan hampir tidak percaya.
Saya pun terus mengulang-ulang melakukan hal diatas. Para penonton semakin heran dan bertanya-tanya bagaimana bisa hal aneh ini terjadi!!
Tentu saya tidak akan terluka karena didada dan perut saya ada setan sebagai tameng agar saya tidaķ terluka sedikitpun.
قَالَ أَلْقُوا ۖ فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ.
" Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan)".
(Surah Al-A'raf:116).
Ketika saya akan mengulangi untuk menancapkan kedua belati ke perut, tiba-tiba masuk seorang pemuda kira-kira berumur 20 tahun dan dimulutnya terselip siwak.
Dia kelihatan agamis dengan jenggotnya yang lebat. Mataku terus tertuju pada pemuda ini sedangkan kedua belatinya akan tertancap keperutku.
Begitu belatinya sudah dekat dengan perutku, tiba-tiba pemuda ini mengeluarkan siwak dimulutnya dan membaca ayat kursi dengan keras dan kedua belati menancap keperut saya di barengi dengan darah yang muncrat dan rasa sakit yang tak tertahankan.
Tameng saya berupa jin-jin berlari dan meninggalkan saya. Begitu pemuda itu membaca ayat kursi mereka berlarian dan tubuh saya tanpa ada tameng lagi.
Sayapun digotong kerumah sakit dan dioprasi. Saya di sana selama tiga bulan baru sembuh. Selama dirumah sakit jin-jin saya datang menemui dan saya pun bertanya pada mereka, "kenapa kalian meninggalkan saya"?
Mereka menjawab, "Seandainya kamu melihat apa yang kami lihat ketika pemuda itu membaca ayat kursi yang membuat kami semua diusir dari tempat itu".
وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِي الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْا عَلَىٰ أَدْبَارِهِمْ نُفُورًا.
" Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Quran, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya".(Al-Israa:64).
Saya dan jin-jin menyusun rencana balas dendam pada pemuda itu. Kami sangat benci padanya.
Diantara kata-kata yang saya katakan pada jin-jin saya adalah, "Saat ini saya tidak menginginkan pekerjaan sihir atau yang lainnya dari kalian, tetapi keinginan saya hanya satu yaitu bagaimana kalian bisa membunuh pemuda itu".
Setan-setan saya berjanji akan membunuh pemuda itu dengan berbagai cara agar sakit hati saya bisa terbalas.
Mulai hari itu juga jin-jin saya pergi melaksanakan tugasnya. Mulai hari itu juga dan hari-hari berikutnya mereka kembali dengan nihil/tanpa bisa membunuh pemuda itu. Hal ini membuat saya heran dan menyuruh jin saya untuk mengambil pakaian bekas pemuda itu.
Sayapun mendapatkannya dan melakukan sihir untuk pemuda itu agar mati. Sebagaimana hasil usaha dari jin-jin saya yang nihil, saya pun tidak bisa mengirim sihir padanya.
Setelah saya pulang kerumah dan istirahat selama 3 tahun, dan selama itu juga, saya setiap hari mengirim jin-jin dan sihir pada pemuda itu, namun hasilnya tetap nihil.
Sayapun merasa heran dan bertanya pada jin-jin saya apa sebab kegagalan kalian juga kegagalan saya.
Mereka menjawab, "Setiap kali kami akan mendekatinya, kami tidak bisa mendekatinya seakan-akan ada penghalang yang mengelilinginya. Sebabnya adalah dia tidak pernah meninggalkan shalat.Dia pemuda yang bertaqwa.
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ.
" Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat".(Al-Hijir:42).
Tukang sihir ini menceritakan semua ini dengan berlinang air mata dan penuh penyesalan. Perlu diketahui setelah dia bertobat, istri dan anak-anaknya tewas dibunuh oleh setan-setan yang tidak rela dengan pertobatannya.
Catatan penulis:
Diantara amalan yang akan membuat setan dan tukang sihir tidak berdaya adalah membaca ayat kursi dan menjaga shalat lima waktu dengan baik dan benar, terutama shalat subuh.
Bagi lelaki dilakukan secara berjamaah di masjid. Mungkin ada yang bertanya saya sudah baca ayat kursi dan selalu menjaga shalat tapi kenapa setan masih bisa mengganggu saya? Ini pertanyaan yang bagus!
Jawabannya adalah:
Ketika membaca ayat kursi apakah anda penuh perhatian terhadap apa yang anda baca?Apakah hati anda ikut membaca seperti yang dibaca lidah anda?Apakah anda memahami apa yang anda baca?
Jadi kegagalan kita dalam mengambil keberkahan dari bacaan yang kita baca adalah hati kita lalai. Lidah kita membaca namun hati kita entah pergi kemana.
Yaa hati kita sakit. Seandainya kita membaca alquran sebagaimana yang diinginkan oleh Allah, maka Dia akan menurunkan langsung keberkahan dari apa yang kita baca.
Seandainya kita menjaga shalat dengan baik dan benar, maka shalat itu akan menjadi najah/penyelamat dari keburukan dunia akhirat. Sayang sekali hati kita masih tidur. Hati kita sakit.
Hati kita penuh dengan dunia. Lalu kita mengeluhkan semua itu tidak memberikan keberhan apapun pada pelakunya. Ingat saudara/i ku jadilah pembaca yang faham. Jadilah pelaku ibadah yang berilmu.
Jangan menjadi ahlu ibadah yang jahil.
Kesimpulan dari kisah ini adalah terdapat dua ibadah yang dapat membuat setan-setan dan tukang sihir tidak dapat memberikan mudharat kepada kita yaitu:
AYAT KURSI DAN SHALAT.
Semoga bermamfaat.
Aamiiiin.
وصل الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين. والله اعلم
Disarikan oleh Al - Akh Salahudin
BENTENG HEBAT MUSLIM(dengan membaca ayatul kursi)
3 Waktu Utama Membaca Ayat Kursi
Ada beberapa waktu utama membaca ayat kursi.
Ayat Kursi
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255)
1- Ketika pagi dan petang
Mengenai orang yang membaca ayat kursi di pagi dan petang hari, dari Ubay bin Ka’ab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ
“Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)
2- Sebelum tidur
Hal ini dapat dilihat dari pengaduan Abu Hurairah pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seseorang yang mengajarkan padanya ayat kursi.
دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ »
Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallampun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)
3- Setelah shalat lima waktu
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ
“Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram). Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika mati.
Intinya, ayat kursi punya keutamaan yang luar biasa sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut.
عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِى أَىُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَعَكَ أَعْظَمُ ». قَالَ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِى أَىُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَعَكَ أَعْظَمُ ». قَالَ قُلْتُ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ. قَالَ فَضَرَبَ فِى صَدْرِى وَقَالَ « وَاللَّهِ لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ »
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Abul Mundzir, ayat apa dari kitab Allah yang ada bersamamu yang paling agung?” Aku menjawab, “Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum.” Lalu beliau memukul dadaku dan berkata, “Semoga engkau mudah memperoleh imu, wahai Abul Mundzir.” (HR. Muslim no. 810)
Al-Qadhi ‘Iyadh menyatakan, “Hadits ini adalah dalil akan bolehnya mengutamakan sebagian Al-Qur’an dari lainnya dan mengutamakannya dari selain kitab-kitab Allah. … Maknanya adalah pahala membacanya begitu besar, itulah makna hadits.”
Apa sebab ayat kursi lebih agung? Imam Nawawi menyebutkan, para ulama berkata bahwa hal itu dikarenakan di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah, wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan, sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat kursi. (Syarh Shahih Muslim, 6: 85)
Hanya Allah yang memberi taufik.
—
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar