Selamat Datang

Welcome Selamat Datang Wilujeng Sumping Ahlan wa Sahlan

Senin, 19 Agustus 2024

KEBIASAAN BURUK DAN FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM BERINVESTASI SAHAM

 Kebiasaan buruk—Menyukai murah

Di psr investasi saham, saham berharga rendah slalu menjadi favorit pemula. Namun, bnyk investor tdk tahu bahwa sebenarnya harga saham tinggi atau rendah sama saja, karna dngn membeli sejumlah posisi dana yang sama, rasio keuntungan yg diperoleh juga sama. Jadi, bnyk pemula tkut membeli saham berharga tinggi. Secara umum, semakin tinggi hrg saham perusahaan, kemungkinan perusahaan tersebut semakin bernilai. Dlm pasar bullish, perbedaan antra saham berharga rendah dan saham berharga menengah-tinggi tdk terlalu jelas, keduanya terlihat naik. Namun, dlm pasar bearish dan bergejolak, saham berharga rendah sering kali diabaikan karna semakin rendah harganya, semakin tdk bernilai untuk investasi. Oleh karna itu, sy melihat bnyk akun teman yg terjebak di saham berharga rendah, dan masa kepemilikan saham tersebut sdah lama.

Kebiasaan Buruk—Terlalu Gigih

Bnyk investor tdk segra menutup posisi saat merugi, bahkn menggunakan strategi averaging down untk menurunkan hrg rata2 pembelian. Misalnya, seseorang membeli saham dan meyakini bahwa itu adlh saham yg bagus. Saat hrg saham turun, merka mengabaikan sinyal teknis dan berita negatif karna terlalu gigih dngn keyakinannya. Orang ini akn menganggap informasi negatif tersebut tdk terlalu berpengaruh dan mencoba membuktikan bhw keyakinannya benar, kadang bahkan menganggap informasi negatif sebagai bukti tambahan dr keyakinannya. Akibatnya, investor cenderung melawan tren psr dan mengandalkan pandangannya sendiri, yg pd akhirnya hasil dri trading-nya sudah dpt diprediksi.

Kebiasaan Buruk—Tidak Serakah vs. Serakah

Biasanya investor baru yg baru msuk pasar investasi akan lebih hati2. Pada saat itu, investor akan berpikir dengan rasional dan mematuhi aturan perdagangan dengan ketat, jadi masih cukup mudah untk menghasilkan uang. Namun, sebagian besar pemula itdak bsa menghasilkan banyak uang. Kenapa begitu? Banyak orang yg baru memasuki dunia investasi memiliki mentalitas untung-untungan. Mereka sdah merasa puas jka bisa mendapatkan sedikit keuntungan. Mayoritas berpikir selama tidak rugi sudah cukup, sehingga mereka menjual terlalu awal saat mendapat keuntungan. Jika sudah melakukan analisis yang baik dan tetap pada harga target yg diharapkan, sy yakin akan mencapai level investasi yg lebih tinggi.

Di sisi lain, saat investor mulai untung, mereka bakal merasa hebat, yakin bisa segalanya, terus gampang kehilangan akal dan jadi kecanduan investasi. Ketika kecanduan, kamu bakal tamak dan ingin untung makin banyak, mengira pasar saham adalah mesin uang, selalu mikir bisa kaya mendadak cepet. Padahal, trading saham itu termasuk jenis investasi, sama seperti investasi usaha lainnya, harus ada modal baru ada hasil, ada risiko baru ada untung. Pas kmu remehkan pasar dan nekad, hasilnya pasti makin judi makin kalah, makin kalah makin judi. Akhirnya, uang yg didapat karna hoki, hilang karena ketidakmampuan menahan diri!

Faktor psikologis-efek menggiring

Efek menggiring adalah kecenderungan untk mengikuti pendapat mayoritas tanpa berpikir, mudah mengubah sikap asli kita karena pengaruh lingkungan sekitar, mengabaikan pendapat sendiri, dan melakukan tindakan yg sama dengan kebanyakan orang. Meski dlm banyak kasus, minoritas perlu mengikuti mayoritas, namun dlm pasar investasi, pendapat mayoritas tdk selalu benar. Ketika org lain serakah, kita takut.

Faktor Psikologis - Efek Jangkar

Efek jangkar adalah kecenderungan org untk mengaitkan perkiraan masa depan dengan perkiraan masa lalu. Artinya, org cenderung menetapkan tujuan sekrang atau masa depan berdasarkan nilai masa lalu, dan kemudian menyesuaikan keputusan sebelumnya melalui umpan balik yg mungkin didapatkan untuk mencapai solusi akhir. Sebagai contoh, jika seseorang sebelumnya menghasilkan keuntungan 10% dari membeli saham A, saat membeli saham B, dia akan menginginkan saham B juga hrs mencapai keuntungan 10% sebelum menjualnya. Namun, efek jangkar memiliki risiko besar, jd investor perlu memahami dan mendapatkan informasi yg baik secara menyeluruh, terus memperbarui pemahaman mereka, menghindari bias subyektif dan parsial, serta menyesuaikan keputusan sebelumnya berdasarkan perubahan situasi.

Faktor Psikologis - Penghindaran Kerugian

Beberapa investor setelah mengalami kerugian, cenderung takut mengambil risiko lagi. Sama seperti berjudi, seseorang yg kalah uang mungkin akan menolak berjudi lagi untuk waktu yg lama. Ketika investor mengalami kerugian besar, biasanya mereka merasa keberuntungan mereka selanjutnya juga akan buruk, sehingga memilih keluar untk menghindari kerugian. Menurut sy, investor seharusnya tidak menghindari karna takut rugi lagi, karena bisa kehilangan peluang investasi yg bagus.

Karena sy sering bertemu banyak investor, menemukan berbagai macam masalah, jadi, pada hari Minggu, sy berbagi dan ngobrol sedikit dengan smua org tentang berbagai keadaan yg muncul, serta beberapa faktor psikologis, seperti: terlalu percaya diri dan tdak percaya diri, terlalu fanatik dan serakah, mengandalkan keberuntungan, emosi pribadi yg berlebihan, dll, dlm proses investasi, hal2 ini tdk bisa dihindari!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar